Skip to main content

Unik! Sumber Air Abadi tak Kenal Musim di Desa Tanjungsari, Tulungagung, Airnya Naik Sendiri ke Permukaan Tanah, bisa Diminum tanpa Dimasak

Hal unik dan menarik ini terjadi di desa Tanjungsari, kecamatan Karangrejo, kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Air sumur pada umumnya oleh masyarakat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti untuk mandi, mencuci, untuk minum yang tentunya harus dimasak terlebih dahulu. Akan tetapi, sumber air yang berada di area persawahan ini agak berbeda. Justru warga sekitar memanfaatkan air tersebut hanya untuk kebutuhan minum tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Jadi, air tersebut bisa langsung diminum. 

Sumber Air Abadi di Desa Tanjungsari Karangrejo Tulungagung

Bisa jadi, warga sekitar meyakini sumber air yang keluar dari sumur bor tersebut dikarenakan keluar sendiri ke permukaan tanah tanpa dipompa, airnya mengalir terus-menerus tanpa henti dan sangat jernih, sehingga warga terbiasa meminumnya tanpa memasaknya terlebih dahulu. Bahkan sebagian warga ada yang meyakini air tersebut dapat digunakan untuk obat. Dan terbukti sampai saat ini tidak pernah ada warga yang sakit perut karena meminumnya.

Berikut ini videonya:

Ketika saya sendiri berbincang-bincang dengan Pak Suyono, si pemilik sumur bor, menggunakan bahasa Jawa, beliau mengatakan bahwa keberadaan sumber air dari sumur bor miliknya itu sebenarnya sudah lama ada, tapi dulu banyak warga yang belum mengetahuinya, kerena menyebar dari mulut ke mulut akhir berita ini pun mulai diketahui banyak orang. Dulu, tujuan beliau membuat sumur bor ini awalnya hanya untuk mengairi sawah miliknya ketika musim kemarau tiba. Karena dulu setiap musim kemarau tiba, pengairan yang biasa digunakan untuk mengairi sawah milik warga selalu tidak cukup, dan sering terjadi kekeringan. Dan bahkan sering juga para pemilik sawah saling rebutan air. Maka Pak Suyono berinisiatif untuk membuat sumur bor di area sawah miliknya tersebut. Mungkin karena kondisi tanah, pengeboran dilakukan sampai cukup dalam, tidak seperti layaknya kedalaman rata-rata sumur biasa. Dengan tidak putus asa, pengeboran terus dilakukan dengan menyambung-nyambung pipa paralon sampai kedalaman sekitar 148 meter, dan secara tiba-tiba air keluar sendiri dari dalam tanah mengalir keluar ke permukaan tanah secata terus-menerus tanpa dipompa. Seperti itulah yang diceritakan oleh beliau.

Comments

Contact Form

Name

Email *

Message *

  • Copyright © 2021 | PNNews | All Rights Reserved